KUALITAS PELAYANAN GURU SEKOLAH MINGGU DALAM MENGAJAR ANAK BROKEN HOME
Abstract
Idealnya sebuah kelurga dipenuhi kehangatan, kasih sayang, hormat-menghormati, tempat ternyaman yang dimiliki seorang anak, keluarga juga tempat anak berlindung, keluarga juga tempat anak berkeluh kesah dan juga tempat anak berlindung itulah fungsi yang seharusnya di rasakan seorang anak terhadap keluarganya dan yang diharapkan semua anak yang ada didunia ini. Namun tidak untuk sebagian anak yang terlahir dikeluarga yang broken home mereka tidak merasakan apa yang sebagian anak lainnya rasakan yang mereka rasakan hanyalah keluarga yang seperti nereka bagi sebaian anak (broken home) yang ada dalam pikiran mereka adalah kebencian yang mereka rasakan kepada kedua orang tuannya sehingga kepahitan dan amarah yang selalu mereka rasakan setiap harinya. Disini peranan seorang pendidik atau orang tua rohani baik di gereja maupun di sekolahan harus bisa menjadi seorang bapak atau ibu rohani yang baik bagi mereka sehingga mereka bisa merasakan apa itu yang dinamakan keluarga yang sesungguhnya ialah keluarga yang harmonis sehingga mereka merasakan kasih Bapa yang mereka tidak dapat dari orang tua kandungnya.Dengan demikian seorang dapat menjelaskan bagaimana hati Tuhan itu seperti hati bapa karena mereka sudah merasakan dan mengalami kasih yang selama ini tidak pernah dia temukan dirumah nya dengan demikian seorang anak bisa lebih lagi untuk mengenal kasih Bapa yang di surga dengan seorang ank mengerti akan hati Tuhan diharapkan karakter anak bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi berkat bagi orang disekitarnya.
Ideally a family is filled with warmth, affection, respect, the most comfortable place a child can have, a family is also a place where children take refuge, a family is also a place where children complain and is also a place where children take refuge, that is the function that a child should feel towards his family and what all children in this world hope for. But not for some children who are born into broken homes, they don't feel what some other children feel. What they feel is just a family that is like hell for some children (broken home). What is in their minds is the hatred they feel for their parents so that the bitterness and anger they always feel every day. Here the role of an educator or spiritual parent both in church and at school must be to be a good spiritual father or mother for them so that they can feel what is called a real family, namely a harmonious family so that they feel the love of the Father that they cannot. from his biological parents.In this way, someone can explain how God's heart is like a father's heart because they have felt and experienced love that they have never found in their home so far, so that a child can know more about the love of the Father in heaven with a child understanding God's heart. A child's character can become a better person and be a blessing to the people around him.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Clara Dominica. “TANGGUNG JAWAB AYAH DALAM KELUARGA KRISTEN” (2023). https://bersamakristus.org/tanggung-jawab-ayah-dalam-keluarga-kristen.
Dwi Latifatul Fajri. “Broken Home, Pengertian, Dampak, Dan Cara Mengatasi” (2022). https://katadata.co.id.
Edelweis Lararenjana. “‘Fungsi Lembaga Keluarga Berserta Pengerian Dan Ciri-Cirinya.’” (n.d.).
Fadli Adzani. “Broken Home: Pengertian, Penyebab, Dan Dampaknya Bagi Anak” (2023). https://www.sehatq.com.
Faisalsyahrulanam. ““Macam-Macam Keluarga; Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi Dan Macam-Macam Bentuk Keluarga"” (2020). https://infomannesia.com.
M. Prawiro. “‘Pengertian Keluarga: Ciri-Ciri, Fungsi, Dan Macam-Macam Keluarga’” (2019). https://www.maxmanroe.com.
Namora lumonggalubis. “Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori Maupun Praktik.” (Jakarta: KENCANA Prenadamedia Group) (2011): hal 2.
Ronal G. Sirait. “‘Sayang Anak…Sayang Anak’ Cerdas Dan Bijak Mendidik Anak.” (Yogyakarta: Kanisius) (2016): hal 38.
Das Salirawati. Tinjauan Berbagai Aspek Character Bullding Bagaiman Mendidik Anak Berkarakter. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008.
Sinclair Ferguson. “Bertumbuh Dalam Anugrah.” (Surabaya: Momentum)) (2010): hal 8.
Suarmini, Siti Zahrok dan Ni Wayan. “Peran Perempuan Dalam Keluarga.” Institut Teknologi Sepuluh Nopember, UPT PMK Sosial Humaniora (2018): 62–64.
Susi Rio Panjaitan. “Menjadi Guru Sekolah Minggu Yang Profesional” (2022). https://onesimus.or.id.
Titi Nurhidayanti. Pendekatan Kasih Sayang, 2018.
Undang-Undang RI. “‘Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga,’” no. Bab 1 Pasal 1 ayat 6 (2009): No 52.
DOI: https://doi.org/10.59404/ijce.v4i1.179
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Inculco Journal of Christian Education

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Our Journal has been Indexed by:
MEMBERSHIP:
MEDIA SOSIAL :
Inculco Journal of Christian Education by Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
Based on a work at http://e-journal.stakanakbangsa.ac.id/index.php/ijce/index.
View My Stats